Menurut Bobby DePotter terdapat dua benang merah yang disepakati tentang gaya belajar. Pertama adalah cara seseorang menyerap informasi dengan mudah, yang disebut sebagai modalitas, kedua adalah cara seseorang mengolah dan mengatur informasi tersebut. Modalitas belajar adalah cara kita menyerap informasi melalui indera yang kita miliki. Masing-masing orang mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi. Terdapat 3 modalitas belajar ini, yaitu apa yang sering disingkat dengan VAK: Visual, Auditory, Kinestethic.
Visual
Modalitas ini menyerap citra terkait dengan visual, warna, gambar, peta, diagram. Model pembelajar visual menyerap informasi dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata. Beberapa ciri dari pembelajar visual di antaranya adalah:
- Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
- Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada artinya saat di dalam kelas
- Pembaca cepat dan tekun
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Rapi dan teratur
- Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun penampilan keseluruhan
- Teliti terhadap detail
- Pengeja yang baik
- Lebih memahami gambar dan bagan daripada instruksi tertulis
Catatan : Bagi para penghafal Al-Qur’an pentingnya harus fokus memperhatikan objek bacaan. Dalam beberapa latihan metode Al-Khomsah objek visualisasi menggunakan bantuan warna untuk mengidentifkasi kelompok bacaan dan penggunaan index ayat untuk mengidentifikasi sebuah ayat.
Auditory
Model pembelajar auditory adalah model di mana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para pembelajar auditory ini. Ciri-ciri orang-orang auditorial, di antaranya adalah:
- Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara.
- Bagus dalam berbicara dan bercerita
- Berbicara dengan irama yang terpola
- Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
- Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
- Suka bersenandung
- Tidak bisa diam dalam waktu lama
- Suka mengerjakan tugas kelompok
Catatan : Bagi para penghafal Al-Qur’an diusahakan mengeluarkan suara bacaan yang terdengar oleh telinga (tidak harus nyaring). Bacaan harus tartil dan fokus mendengarkannya. Dalam metode Al-Khomsah disediakan audio murottal per ayat untuk bantuan menghafal dan dalam beberapa latihan menghafal dilakukan dengan disertai suara bacaan.
Kinestetik
Model pembelajar kinestetik adalah pembelajar yang menyerap informasi melalui berbagai gerakan fisik. Ciri-ciri pembelajar kinestetik, di antaranya adalah:
- Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak
- Berbicara dengan perlahan
- Menanggapi perhatian fisik
- Suka menggunakan berbagai peralatan dan media
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
- Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
- Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
- Belajar melalui praktek
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
- Banyak menggunakan isyarat tubuh
- Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
- Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
- Menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita
- Kemungkinan tulisannya jelek
- Ingin melakukan segala sesuatu
- Menyukai permainan dan olah raga.
Catatan : Bagi para penghafal Al-Qur’an, untuk sebagian waktu menghafal dilakukan juga di alam terbuka, bisa berdiri atau berjalan santai, berpindah-pindah tempat. Aktivitas lainnya menggunakan gerakan jari sebagai isyarat perpindahan ayat sebagaimana hal ini dilakukan dalam metode Al-Khomsah.
Sumber : gurusukses.wordpress.com dengan penambahan